Setiap manusia pasti mempunyai keinginan untuk di dengar. Keinginan saling berbagi saat perasaan senang maupun susah. Ehtah kabar bahagia, entah kabar duka. Semua ingin diutarakan lewat apa saja.
Tempat yang paling melegakan adalah tempat berbagi. Dimana kita bisa mengutarakan segala keluh kesah yang terasa membebani. Tak bisa membayangkan bila di dunia ini tak ada teman bercerita, tak diciptakan dunia maya. Mungkin dada lebih sesak daripada menahan nafas selama beratus hari. Mungkin..
Aku bangga mempunyai keluarga, teman dan dunia maya yang sayang denganku melebihi apapun. Karna mereka setia mendengarkan setiap keluhanku, juga memberi petuah jika langkahku memang salah. Aku ini orangnya suka mengeluh, tapi bukan berarti tak pernah bersyukur, bukan.. Aku hanya kurang pandai menyembunyikan segala perasaan (baca saja orang yang terbuka).
Mungkin saat kita menemukan lawan bicara yang mengajak berfikir saat melakukan perbincangan, percakapan akan lebih menantang. Seperti teman baruku ini, ya bukan teman sih sebenernya, lebih pantas dibilang guru. Guru kosa kata dan racikan kata. Namanya Rian, aku nemu dia di kolong Whatsapp. Orangnya nyambung terus kalo diajak ngobrol, kaya Mie Burung Dara.
Setelah mengalami masa keterpurukan, kamu akan mengalami metamorfosa kehidupan. Dimana kita bisa mengganti masa lalu yang rancu dengan lembaran baru. Tapi tak berarti masa lalu identik dengan hal buruk lho. Seperti yang dikatakan Rian waktu itu. Waktu aku menggoda karna dia belum bisa ngelupain mantan terindahnya, padahal putus udah berapa abad yang lalu hihi.
‘’ngaca pake spion sih, pantes litanya kebelakang mulu.’’ Kataku sedikit mengejek.
‘’spion itu buat pengaman dik, dengan itu kita bisa berjalan aman kedepan.’’ Rian tidak mau kalah.
‘’dengan kata lain, sebuah pelajaran yang menuntun kita kearah benar kak?’’
‘’nah, tepat sekali..’’ jawab Rian puas.
Jadi, kaca spion juga mempunyai filosofil. Dengan melihat kebelakang, bukan berarti kita tidak bisa berfikir maju. Saat kita akan menyelip kendaraan yang ada di depan, pastikan jika di belakang tak ada halangan yang dapat membahayakan. Coba bayangkan bila tak ada bantuan kaca spion, besar kemungkinan kita akan celaka.
Begitu juga hidup. Tak ada salahnya berkaca pada masalalu. Kita akan ingat dimana tempat dulu pernah terjatuh, dan kenapa bisa terjatuh. Kita akan sadar bahwa jalan yang dilewati saat itu tidak benar, cara untuk melidungi diri juga salah. Maka pada saat melewati jalan yang sama, kita sudah bisa menghindari kesalahan yg dulu pernah menjatuhkan.
Begitu berartinya sebuah pengalaman, dapat menyelamatkan semua insan dari kesalahan. Begitu juga teman bercerita, dimana tempat untuk berbagi pengalaman yang berarti..
Selasa, 28 Mei 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar